Jumat, 02 Agustus 2013

Pelancongan Borobudur


·         Borobudur ialah kuil atau candi agama Buddha yang terletak di desa Boro , Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Borobudur terletak kira-kira 100 km di barat daya Semarang dan 45 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Luasnya 2500 km persegi. Borobudur adalah stupa Buddha mazhab Mahayana, dan monumen Buddha terbesar di dunia. Ia dibina antara tahun 750 dan 850 Masihi oleh pemerintah Jawa Dinasti Sailendra dan Sanjaya. Sejarawan J.G. de Casparis kajian Ph.D beliau menyatakan Borobudur adalah tempat pemujaan. Dengan analogi prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Borobudur dibina oleh raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824. Candi raksasa hanya siap 50 tahun kemudian ketika puterinya Ratu Pramodhawardhani memerintah. Kuil Borobudur dibina atas tanah bukit hanya setinggi 265 meter dari dasar laut dan 15 meter tinggi. Jika Mesir berbangga dengan piramid dan Sphinx, China dengan Tembok Besar , Kemboja dengan Angkor Wat. Maka, warga Indonesia berbangga dengan Borobudur.
·         Candi Mendut ialah sebuah candi agama Buddha yang terletak di desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur, dibina oleh dinasti Syailendra. Prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi menyebut bahawa raja Indra membina bangunan suci ini dan menamainya sebagai venuvana,  iaitu "hutan buluh". Candi Mendut tingginya 26.4 meter. Bangunan ini sebenarnya diperbuat daripada batu bata yang ditutupi dengan batu semulajadi. Candi ini terletak pada sebuah tapak asas yang tinggi supaya nampak lebih hebat dan agung. Di atas tapak asas ini, terdapat lorong yang mengelilingi bangunan candi. Tangga naik dan pintu masuk menghadap ke arah barat daya. Bumbung candi ini bertingkat tiga dan dihiasi dengan stupa-stupa kecil, dengan 48 buah daripadanya masih wujud.
·         Candi Pawon adalah nama sebuah candi, peninggalan Masa Klasik, yang terletak di Kabupaten Magelang. Letak Candi Pawon ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat. Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya. Ahli epigrafi J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawaawu yang berarti 'abu', mendapat awalan pa- dan akhiran -an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti 'dapur', akan tetapi de Casparis mengartikannya sebagai 'perabuan' atau tempat abu. Penduduk setempat juga menyebutkan Candi Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata bahasa Sanskerta vajra =yang berarti 'halilintar' dan anala yang berarti 'api'.

Pelancongan Jawa Tengah

 MENGENAI JAWA TENGAH


Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu kawasan destinasi pelancongan di Indonesia menawarkan pelbagaimacam tujuan pelancongan seperti pemandangan alam, budaya atau barang-barang kerajinan. Tepat berada ditengah Pulau Jawa, disebelah barat bersempadan dengan Jawa Barat, bahagian timur bersempadan denganJawa Timur dan bahagian selatan terdapat Daerah Istimewa Yogyakarta. Dataran rendah berada di sepanjangpantai utara sedangkan dataran tinggi di sebelah selatan. Dapat dijumpai deretan pergunungan dari barat ketimur seperti Gunung Slamet (3,428 m), Gunung Perahu (2,585 m), Gunung Sindoro (3,135 m), Gunung Sumbing(3,321 m), Gunung Merapi (3,142 m), Gunung Ungaran (2,050 m) dan Gunung Lawu (3,265 m) di sempadan JawaTimur serta terdapat Gunung Muria (1,602 m) sebelah utara.

Daerah
 pegunungan yang sejuk dengan panorama yang indah sangat bagus untuk dinikmati iaitu Baturaden,Dataran Tinggi Dieng, Bandungan, Kopeng, Tawangmangu dan Colo. Sungai terbesar adalah Sungai Serayu yangberpunca dari Dataran Tinggi Dieng dan Sungai Bengawan Solo.
 Dataran Tinggi Dieng atau banyak orang yang hanya menyebut dengan kata "Dieng", adalah salah satupelancongan alam yang menjadi andalan di provinsi Jawa Tengah. Dieng berada pada ketinggian 6.802 kakiatau 2.093 m di atas permukaan laut terletak di daerah Wonosobo. Dieng adalah kawasan gunung berapi aktifdan boleh dikatakan merupakan gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana. Suhu diDieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15-20 ° C di siang hari dan 10 ° C di malam hari. Banyak tempat menarikyang layak dikunjungi di dataran tinggi Dieng. Mulai dari kawah yang masih aktif, telaga, hingga beberapa candiyang merupakan bangunan Hindu tertua di Jawa Tengah yang dibina sekitar abad ke tujuh, lebih tua dariPrambanan yang dibina pada abad ke lapan, iaitu: kompleks candi Arjuna, candi Gatotkaca, candi Bima, kawahSikidang, dan telaga Warna.
Ketep Pass berada pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut dengan luas kawasan sekitar 8.000 m2.Terletak di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan jalur Solo-Selo-Borobudur, Magelang. Dari gardu pandang inipelancong boleh melihat pemandangan Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Tidar, Andong danpergunungan Menoreh serta hamparan lahan pertanian. Dari tempat ini pelancong dapat melihat luncuran laharpanas Gunung Merapi. Di tempat ini juga terdapat Volcano Theatre sebagai kemudahan yang menyajikan filemtentang Gunung Merapi dengan pelbagai aktiviti vulkaniknya. Kemudahan ini makin memperkuat ciri Ketep Passsebagai tempat pelancongan kegunungapian. Bangunan ini dilengkapi restaurant yang berada di Iantai atasdengan pemandangan luas ke arah Gunung Merapi.
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang ialah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, 17 km di timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang. Kuil ini di antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Betara Siva Sang Penghancur, Betara Visnu Sang Pemelihara dan Betara Brahma Sang Pencipta.
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama ialah 47 meter. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan, raja kedua kerajaan Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa kerajaan Sanjaya. Sekarang, candi ini adalah sebuah tapak warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini bermakna bahawa kompleks ini dilindungi dan mendapat status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. 
Candi Sewu adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Prambanan. Meskipun aslinya terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang.
 Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
Situs Ratu Baka adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari komplek Candi Prambanan. Luas keseluruhan komplek adalah sekitar 25 ha. pada ketinggian hampir 200 m di atas permukaan laut. Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs pemukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas. Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). 
Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas Kraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini.
Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (Bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada komplek Candi Prambanan. Situs ini dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.
Kampung Batik Ngasem
MENGENAI KAMPUNG BATIK NGASEM
Kampung Ngasem merupakan sentra jualan batik yang ada di Yogyakarta. Kampung ini tentu saja berkait rapat dengan sejarah batik sehingga menjadi ikon batik Yogyakarta. Batik merupakan hasil karya seni tradisionalyang banyak ditekuni masyarakat kampung Ngasem. Sejak Abad ke-19 kampung ini sudah dikenali sebagaikampung batik, itulah sebabnya Kampung Ngasem pernah dikenali sebagai kampung juragan batik yangmencapai kejayaannya di era tahun 70-an.

Di kawasan kampung Ngasem ini terdapat banyak peniaga Batik yang membuka kedai, gerai, mahupun galeribatik yang dibuat oleh warga. Proses pembuatan batik di kampung Ngasem ini dilakukan dengan pelbagai cara.Anda boleh mencari batik dengan motif yang ditulis (batik tulis) mahupun batik cap yang biasanya dihasilkanbesar-besaran.

Dengan melawat kampung ini anda mendapat kesan tersendiri yang tidak akan pernah anda dapatkan di tempatyang lain sebab koleksi batik di tempat ini baik jenis maupun motifnya cukup lengkap dan harganyapun lumayanrelatif lebih murah

Menurut pengakuan para pembeli, membeli-belah di tempat ini pasti tidak akan mengecewakan keranadisamping harganya yang berpatutan, keramahan para penjual juga membuat para pembeli merasa selesa.




Persembahan Tarian Ramayana


MENGENAI TARIAN RAMAYANA / RAMAYANA BALLET

Persembahan tarian Ramayana atau lebih popular disebut Ramayana Ballet adalah seni persembahan yang cantik dan mengagumkan. Persembahan ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa berupa tari, drama dan muzik dalam satu panggung persembahan untuk mengetengahkan kisah Ramayana.

Kisah Ramayana yang dibawakan pada persembahan ini serupa dengan yang terpahat pada dinding Candi Prambanan.
 Cerita Ramayana yang terpahat di candi Hindu tercantik mirip dengan cerita dalam tradisi lisan di India. Jalan cerita yang panjang itu dirangkum dalam empat bahagian cerita, iaitu: penculikan Sinta, misi Anoman ke Alengka, kematian Kumbakarna atau Rahwana, dan pertemuan kembali Rama dan Sinta.

Seluruh cerita disuguhkan dalam rangkaian gerak tari yang dibawakan oleh para penari yang rupawan dengan diiringi muzik gamelan.
 Anda diajak untuk benar-benar larut dalam cerita dan meneliti setiap gerakan para penari untuk mengetahui jalan cerita. Tak ada dialog yang terucap dari para penari, satu-satunya penutur adalah sinden yang menggambarkan jalan cerita lewat lagu-lagu dalam bahasa Jawa dengan suaranya yang khas.

Cerita bermula ketika Prabu Janaka mengadakan sayembara untuk menentukan pendamping Dewi Shinta (puterinya) yang akhirnya dimenangi Rama Wijaya.
 Dilanjutkan dengan pengembaraan Rama, Shinta dan adik lelaki Rama yang bernama Laksmana di Hutan Dandaka. Di hutan itulah mereka bertemu Rahwana yang ingin memiliki Shinta kerana dianggap sebagai jelmaan Dewi Widowati, seorang wanita yang telah lama dicarinya.

Untuk menarik perhatian Shinta, Rahwana mengubah seorang pengikutnya yang bernama Marica menjadi Kijang.Usaha itu berhasil kerana Shinta terpikat dan meminta Rama memburunya sementara Shinta ditinggalkan sendirian dan diberi perlindungan berupa lingkaran sakti agar Rahwana tak boleh menculik.
 Perlindungan itu gagal kerana Shinta berjaya diculik setelah Rahwana mengubah diri menjadi sosok Durna.

Di akhir cerita, Shinta berjaya direbut kembali dari Rahwana oleh Hanoman, sosok kera yang lincah dan perkasa.Namun ketika dibawa kembali, Rama justeru tak mempercayai Shinta lagi dan menganggapnya telah ternoda.Untuk membuktikan kesucian diri, Shinta diminta membakar raganya.
 Kesucian Shinta terbukti kerana raganya sedikit pun tidak terbakar. Rama pun akhirnya menerimanya kembali sebagai isteri.

Anda tak hanya boleh menjumpai tarian saja, tetapi juga adegan menarik seperti permainan bola api dan kelincahan penari berakrobat.
 Permainan bola api yang menawan boleh dijumpai ketika Hanoman yang semula akan dibakar hidup-hidup justeru berjaya membakar kerajaan Alengkadiraja milik Rahwana. Sementara akrobat boleh dijumpai ketika Hanoman berperang dengan para pengikut Rahwana. Permainan api ketika Shinta hendak membakar diri juga menarik untuk disaksikan.

Di Yogyakarta, terdapat dua tempat untuk menyaksikan Sendratari Ramayana.
 Pertama, di Purawisata yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, sebelah timur Kraton Yogyakarta. Purawisata telah memecahkan rekod Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tahun 2002 setelah mementaskan Tarian Ramayana setiap hari tanpa pernah berhenti selama 25 tahun. Anda juga akan mendapat pakej makan malam sekaligus melihat persembahan tarian Ramayana. Tempat menonton yang lain adalah di Candi Prambanan, tempat cerita Ramayana terpahat di relief pada dinding candinya.

Pelancongan Sejarah
KOTAGEDE


Nama Kotagede diambil dari nama kawasan Kota Lama Kotagede, adalah nama sebuah kawasan yang dahulu merupakan ibu negara atau pusat Kerajaan Mataram Islam. Selanjutnya kerajaan itu terpecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Pada awalnya, menurut kitab Babad Ta­nah Jawa, Kotagede ditubuhkan oleh Ki Ageng Pemanahan di daerah hutan Mentaok, sebagai hadiah dari Sultan Hadiwijaya (raja Pa­jang), karena kejayaannya ber­sama Ki Penjawi dan dibantu oleh Sutawijaya (anak Ki Ageng Pema­nahan) mengalahkan musuh Pa­jang yaitu Arya Penangsang (Adipati Jipang). Mataram merupakan kawasan di bawah kuasa Kerajaan Pajang. Dalam perkembangannya, Ki Ageng Pe­manahan kemudian menyerahkan Mataram kepada puteranya yang bernama Sutawijaya. 

Selepas meng­gantikan ayahnya, kemudian Sutawijaya mem­bina tembok keliling untuk memperkuat wilayah Mataram. Se­lepas tembok keliling dibina, Su­tawijaya kemudian menyerang Pa­jang dan berjaya mengalahkan­nya. Selanjutnya Sutawijaya men­jadi raja Mataram yang pertama dan bergelar Senapati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama atau lebih dikenali dengan Panembahan Senapati. Pada waktu pemerintahan Panem­bahan Senapati, Kotagede dijadikan ibu negara atau pusat kerajaan Mataram. Dalam masa pemerin­tahan Panembahan Senapati, Mataram me­luaskan kekuasaannya di berbagai wilayah di pulau Jawa. Kotagede kemudian tumbuh menjadi pusat ke­kuasaan Kerajaan Mataram. Kotagede menjadi pusat pemerin­tahan kerajaan Mataram pada masa Panembahan Senapati hingga sebahagian masa Sultan Agung, iaitu antara tahun 1582 – 1640, sehingga dahulu banyak terdapat kemudahan yang berhubungan dengan peran tempat ini sebagai sebuah pusat kerajaan. 

Di dalam kawasan Kotagede terdapat peninggalan sejarah iaitu reruntuhan tembok benteng, reruntuhan cepuri, singga­sana raja, Masjid Gede Mataram, dan komplek Makam Raja. Dalam masa kekuasaan Kerajaan Mataram selama kurang lebih setengah abad, Kota­gede telah menempatkan diri tam­pil dalam panggung sejarah dan kebudayaan di tanah Jawa dengan memiliki tata ruang seperti la­zimnya bandar-bandar pusat kerajaan Islam lainnya.


Kotagede terletak sekitar 5 km arah tenggara dari bandar Yogyakarta. Sebagai bekas pusat kerajaan Mataram,Kotagede dijadikan kawasan warisan cagar budaya atau Heritage. Sampai saat ini Kotagede dikenali sebagai pusatindustri kerajinan perak.

Komplek Makam Imogiri dibina sekitar tahun 1632 oleh Sultan Agung, raja terbesar Mataram yang beragama Islam. Walau begitu, bangunan makam ini mempunyai corak peninggalan Hindu yang kental.Makam Imogiri dilingkupi legenda, mistik dan budaya Jawa yang kental. Konon mengikut cerita, pembangunan makam ini atas penggunaan tokoh penyebar agama di Jawa, iaitu Sunan Kalijaga. Keinginan pembangunan makam ini muncul apabila Sultan Agung menunaikan ibadah haji di Makkah dan melihat makam nabi. Dia juga terinspirasi usai melakukan ibadah jumroh membaling batu untuk mengusir syaitan atau iblis di Padang Arafah.Sultan pun pulang dan mencari lokasi makam dengan cara membaling batu. Batu itu jatuh mengarah ke sebuah kawasan pergunungan Seribu di wilayah Bantul. Akhirnya dibina makam Imogiri di Bantul. Dari gaya dan jenis bangunan, pada bahagian pintu gerbang makam dibuat dari susunan batu bata merah tanpa simen yang berbentuk candi Bentar. Menunjukkan adanya pengaruh agama Hindu. Selasar bangunan serta bahagian bangunan di sekitar batu nisan makam, menunjukkan ajaran Islam. Selain itu budaya Jawa juga tercermin. Ada tempat sesaji yang khusus berada di bahagian kanan kiri batu nisan makam raja-raja. Hal itu diperuntukkan bagi tempat ziarah anak-cucu sang raja. Sebagai bentuk bhakti orang Jawa terhadap leluhurnya.

Perlakuan dan pemeliharaan makam Imogiri pun tergolong sangat istimewa dan sangat khusus. Rawatan dilakukan oleh para kakitangan dari Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Memasuki makam raja-raja Mataram jelas tidak sama dengan memasuki perkuburan biasa. Untuk masuk ke makam Sultan Agung, selain harus mengenakan pakaian adat Jawa, pelancong juga harus melepaskan kasut. Pelancong juga harus melalui tiga pintu gerbang. Bahkan yang boleh terus berziarah ke nisan para raja itu pun terhad pada keluarga dekat raja atau masyarakat lain yang mendapat kebenaran khas dari pihak Kraton Yogyakarta danKraton Surakarta. Oleh kerana itu, peziarah awam yang tidak siap mengenakan pakaian adat Jawa, terpaksa hanya boleh melihat pintu gerbang pertama yang dibuat dari kayu jati berukir dan bertulis huruf Jawa berusia beratus-ratus tahun, dengan grendel dan gembok pintu kuno.

Hanya para juru kunci perkuburan itu yang boleh membuka pintu tersebut. Masyarakat awam boleh melihat 'isi di balik pintu gerbang pertama, ketika keluarga raja datang. Saat itu, pintu gerbang dibuka lebar, dan masyarakat boleh melongok sebentar sebelum gerbang itu ditutup. Hanya sesaat. Hal itu pula yang menyebabkan misteri makam raja Mataram tetap terpelihara. Raja-raja zaman dahulu sebahagian besar bersifat sentralistik, dalam segala aspek kehidupan merujuk kepada kekuasaan tunggal iaitu Sang Maharaja. Tempat pengkebumiannya pun sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dengan megah.

Makam Imogiri terletak di atas bukit yang juga masih satu gugusan dengan Pergunungan Seribu, di kawasanKabupaten Bantul, sekitar 18 km dari bandar Yogyakarta. Pelancong atau peziarah akan disambut oleh para pemandu lawatan yang sudah siap menghantar. Saat mengunjungi makam, pengunjung akan mendapat petunjuk dari juru kunci untuk mengikuti aturan.

Selepas pintu masuk, di sebelah kiri ada bangunan masjid yang cukup megah, iaitu Masjid Ngarso Dalem, yang biasa digunakan untuk mensalatkan jenazah para raja sebelum dibawa ke atas bukit untuk dikebumikan. Setelah melewati 454 tangga, baru masuk pintu kedua, Di pintu kedua ini ada 3 bangsal, iaitu: pertama, Bangsal Sapit Urang adalah bangsal yang digunakan oleh para kakitangan Kesultanan Yogyakarta. Yang kedua adalahBangsal Hamengkubuwono untuk para Raja Kesultanan Yogyakarta; dan yang ketiga adalah Bangsal Pakubuwono untuk para Raja dari Kasunanan Surakarta.

Di pintu masuk, tempat pengebumian masih dibahagi lagi menjadi tiga bahagian. Makam utama; iaitu makam Sri Paduka Sultan Agung Hanyokrokusumo, Amangkurat II, Amangkurat III beserta masing-masing satu permaisurinya. Sayap kiri terdiri daripada; Pakubuwono I, Amangkurat Jawi dan Pakubuwono III. Sayap kanan terdiri dari: raja-raja Surakarta, Pakubuwono III beserta selir dan permaisurinya.

Seperti diketahui pada masa Amangkurat V (1677), Kerajaan Mataram mengalami perpecahan dan akhirnya dibuatlah Perjanjian Giyanti yang membelah Mataram jadi dua, iaitu Kasunanan Surakarta danKesultanan Yogyakarta.

Pelancongan Gua
Gua Pindul


Gua Pindul pelancongan cave tubing terletak di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul,Yogyakarta. Gua Pindul banyak menawarkan pesona alam yang cantik. Jika kita melawat gua Pindul kitaboleh melancong menggunakan ban getah (cave tubing) untuk menyusuri gua-gua pada lokasi pelancongan. Kita akan melihat pemandangan gua yang cantik yang mungkin belum pernah kita jumpai pada gua-gua yanglainnya. 

Gua Pindul termasuk ke dalam golongan "gua basah" di mana jenis gua ini berbeza dengan kebanyakan guayang ada di Indonesia yang rata-rata tergolong dalam "gua kering". Di dalam gua Pindul terdapat aliransungai yang mengalir dari mulut gua hingga bahagian akhir dari gua ini. Gua ini mempunyai panjang kuranglebih tiga ratus meter dan mempunyai aliran sungai yang boleh dibilang cukup tenang kerana tidak terlalubanyak gelombang pada aliran sungai yang terdapat pada gua ini.

Bagi para pelancong yang datang ke gua Pindul harus terlebih dahulu menyewa ban getah, jaket pelampung,dan perkhidmatan pemandu yang akan memandu pelancong menikmati keindahan pemandangan di gua ini.Selanjutnya pemandu akan mula memandu mulai dari memimpin doa sebelum melakukan perjalanan danmemberikan penjelasan mengenai peraturan. Gua ini mempunyai 3 buah bahagian iaitu bahagian yang terang,remang-remang dan gelap. Pemandu akan membawa alat penerangan dan memberikan penjelasan tentangapa yang ada di dalam gua ini. Di dalam gua kita boleh melihat stalaknit dan stalaktit yang berdiri kukuhbagaikan tiang-tiang sebuah bangunan. Selain itu, di Gua Pindul terdapat haiwan yang dilindungi iaitu burungseriti, walet dan kelawar. Gua tersebut mempunyai bahagian gelap kerana memang bertujuan untukpemuliharaan kelawar yang ada di tempat tersebut.


Ditengah-tengah perjalanan menyusuri gua Pindul pelancong akan sampai pada bahagian gua yang sangatsempit sehingga harus bergantian untuk melalui bahagian tersebut kerana hanya mampu dilalui oleh satu bangetah sahaja. Di bahagian mendekati akhir dari gua, pelancong akan sampai pada tempat yang boleh digunakanuntuk melompat ke dalam air, dan pelancong akan merasakan sensasi yang menakjubkan ketika melompat daritempat tersebut. Untuk menyusuri gua ini mengambil masa lebihkurang 1 jam. Namun, waktu tersebut akanterasa sangat cepat kerana pelancong akan terpukau pada keindahan yang ada di dalam gua Pindul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar